Uji Daya Hantar Listrik pada Larutan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit menggunakan PhET Conductivity
Sebelum memulai percobaan virtual, tonton terlebih dahulu video tutorial simulasi PhET “Daya Hantar Listrik (Conductivity)” di YouTube agar lebih memahami langkah-langkah penggunaannya. Video ini akan membantu kamu melihat cara memilih larutan, mencelupkan elektroda, serta mengamati nyala lampu dan gelembung gas sebagai indikator daya hantar listrik. Setelah menonton, lanjutkan dengan membuka simulasi dan lakukan pengamatan sendiri sesuai petunjuk yang ada.
Buka simulasi PhET “Daya Hantar Listrik (Conductivity)”, lalu pilih larutan seperti air, asam kuat, asam lemah, basa kuat, atau basa lemah. Celupkan elektroda dan amati nyala lampu serta gelembung gas. Nyala terang menunjukkan elektrolit kuat, redup menandakan elektrolit lemah, dan tidak menyala berarti nonelektrolit. Setelah itu, catat hasil pengamatan untuk menjawab pertanyaan yang disediakan.
Uji masing-masing larutan pada simulasi (Air, Asam Kuat, Asam Lemah, Basa Kuat, dan Basa Lemah). Pada larutan manakah lampu menyala paling terang, dan apa penyebabnya?
Bagaimana tampilan lampu dan jumlah ion pada larutan asam lemah dibandingkan dengan asam kuat? Jelaskan perbedaannya berdasarkan proses ionisasi.
Apa yang kamu amati ketika elektroda dicelupkan ke dalam air murni (H₂O)? Jelaskan mengapa hasilnya berbeda dari larutan asam atau basa.
Berdasarkan hasil pengamatan, urutkan kelima larutan dari yang paling kuat menghantarkan listrik hingga yang paling lemah, lalu jelaskan alasan ilmiahnya.
Setelah menyelesaikan seluruh soal dan menuliskan hasil pengamatan, semua jawaban dikumpulkan dalam bentuk file Word/PDF dengan ketentuan sebagai berikut:
File diberi nama Uji_Daya_Hantar_NamaKamu_Kelas.
Dikirim melalui Google Drive berikut: