Dalam ilmu kimia, kemampuan larutan menghantarkan arus listrik ditentukan oleh ada tidaknya ion yang terbentuk saat zat terlarut bercampur dengan pelarut, terutama air. Ion yang terbentuk dapat bergerak bebas sehingga memungkinkan aliran listrik. Semakin banyak ion yang dihasilkan, semakin besar daya hantar listrik larutan tersebut. Zat yang terionisasi sempurna menghasilkan elektrolit kuat, sedangkan yang terionisasi sebagian menghasilkan elektrolit lemah. Sementara itu, zat yang tidak mengalami ionisasi sama sekali tergolong larutan nonelektrolit karena tidak dapat menghantarkan listrik. Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih mendalam.
Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya mengalami ionisasi di dalam air. Proses ionisasi ini menghasilkan partikel bermuatan (ion) yang dapat bergerak bebas sehingga memungkinkan terjadinya aliran listrik. Derajat ionisasi yang berbeda membuat elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mengalami ionisasi sempurna, sedangkan elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian.
Ciri-ciri Larutan Elektrolit:
a. Larutan elektrolit kuat
Terionisasi sempurna dalam air sehingga menghasilkan ion-ion dalam jumlah sangat banyak.
Mampu menghantarkan arus listrik dengan sangat baik.
Pada uji konduktivitas, lampu menyala terang.
Timbul banyak gelembung gas pada elektroda saat diuji.
Memiliki nilai konduktivitas listrik yang tinggi.
b. Larutan elektrolit lemah
Terionisasi hanya sebagian dalam air sehingga jumlah ion yang terbentuk relatif sedikit.
Menghantarkan arus listrik dengan lemah.
Pada uji konduktivitas, lampu menyala redup.
Timbul sedikit gelembung gas pada elektroda saat diuji.
Memiliki nilai konduktivitas listrik yang rendah.
Contoh Larutan Elektrolit:
a. Elektrolit kuat: NaCl, HCl, H₂SO₄, NaOH.
b. Elektrolit lemah: CH₃COOH, NH₃, HF.
Elektrolit Kuat
Larutan NaCl
Elektrolit Lemah
Larutan CH₃COOH
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarut tidak mengalami ionisasi ketika dilarutkan dalam air. Zat yang larut hanya berupa molekul netral tanpa menghasilkan ion-ion bebas. Akibatnya, tidak ada partikel bermuatan yang dapat bergerak, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir melalui larutan ini. Jenis larutan ini berbeda dengan elektrolit, meskipun sama-sama tampak homogen ketika dilarutkan dalam air.
Ciri-ciri Larutan Nonelektrolit:
Tidak mengalami ionisasi dalam air.
Tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Pada uji konduktivitas, lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
Contoh Larutan Nonelektrolit:
Alkohol
Larutan Gula
Air murni
Setelah mempelajari pengertian, ciri-ciri, dan contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit peserta didik diharapkan memahami perbedaan keduanya. Materi ini menjadi dasar penting untuk melanjutkan pembahasan berikutnya. Untuk menguji pemahaman yang sudah diperoleh tersedia soal latihan dalam kuis wordwall. Mari kerjakan dengan sungguh-sungguh agar hasil belajar lebih maksimal.